2 Hari ke ATM Tunggu Sang Anak Kirim Uang (sumberindonesia.com) |
Sumberindonesia.com - Kasih seorang ayah memang tidak tampak di mata. Namun pengorbanan mereka sangat besar dalam menjaga, mendidik dan membesarkan kita.
Lagi-lagi dengan biaya hidup yang meningkat, makin beratlah tanggung jawab yang diemban seorang ayah demi mencari sesuap nasi.
Seperti kisah memilukan berikut yang bercerita betapa pengorbanan ayah tidak dihargai. Kisah ini diceritakan kembali oleh pengguna Facebook bernama AkMal.
Saat itu AkMal baru pulang dari kerja dan singgah di ATM yang terletak di dalam SPBU. Usai mengambil uang, AkMal melihat seorang kakek yang parkir motor di sebelah mobilnya.
Dua Jam Mengantre
AkMal melihat wajah kakek itu seperti murung. Merasa iba, AkMal menyapa kakek tersebut.
"Assalamualaikum, kakek," sapa AkMal yang dijawab "Waalaikumsalam" oleh kakek itu.
"Saya lihat kakek semacam ada masalah ya. Mau ambil uang juga?" lanjut AkMal.
Kakek itu menjawab, "Ya Nak, mau ambil uang tapi..." Sebelum kakek itu meneruskan perkataannya, AkMal menyambung, " Tapi apa Kek? Uangnya tidak keluar kah?"
"Bukan Nak. Tapi dari tadi saya tunggu di sini sudah dua jam. Anak saya di Kuala Lumpur katanya mau kirim uang, tapi belum juga dikirim. Sudah dua hari saya cek belum juga muncul," kata kakek itu.
Si Anak Terlalu Sibuk
Sementara itu anak kecil yang dari tadi bersama kakek tersebut setengah berbisik, "Ayah sudahlah, ayo kita balik. Mau hujan. Kita makan saja yang ada."
"Tapi bensin buat pulang juga sudah habis," balas kakek tersebut.
AkMal yang mendengar itu merasa sedih dan iba. Dia mengulurkan uang yang dia ambil dari ATM tadi sambil berkata, "Kakek coba hubungi lagi anaknya di KL."
"Sudah Nak, tapi dia bilang masih sibuk dan suruh tunggu hingga malam nanti. Tidak usah Nak, saya tidak mau uang Anak ini," kata kakek tersebut dengan mata yang sudah berkaca-kaca.
Akhirnya Bikin Nangis
Cepat-cepat AkMal menyerahkan uang tersebut kepada anak kecil tadi. "Dik, ambil uang ini dan pergi beli bensin dan sisanya buat makan bersama ayah. Belajar yang rajin dan bantu ibu-bapak jika sudah sukses," kata AkMal.
"Terima kasih Nak. Kakek mau pulang dulu. Cuaca sudah gelap. Semoga Allah murahkan rezeki Anak di dunia dan akhirat, Amin," kata kakek tersebut.
Kisah tersebut membuat AkMal berpikir sejenak. Pengorbanan ayah yang selama ini tidak dianggap karena memang tak terlalu tampak.
Namun dia berharap agar anak kakek itu yang di KL itu membaca kisah yang dia bagikan di Internet. Kasihan ayah dan adiknya sampai tidak punya uang untuk beli makan dan bensin untuk pulang.
"Segeralah kirim uang itu, jangan tunda-tunda. Takutnya nanti terjadi sesuatu yang membuat kamu menyesal."
0 komentar:
Posting Komentar