NEW
Loading...

Tolak Adu banteng, ribuan orang gelar unjuk rasa di Madrid turun ke Jalan


Harian Indonesia - Ribuan orang menggelar unjuk rasa di kota Madrid, Spanyol, untuk menuntut diakhirinya tradisi kontroversial adu banteng.
Dalam aksinya, para pendemo memegang spanduk dan poster bertuliskan "adu banteng, mendidik kekejaman" dan "adu banteng, memalukan bangsa".
Walaupun praktik adu banteng di Spanyol kini jatuh menurun aktivitasnya, tetapi tiap tahun sekitar 2.000 adu banteng masih digelar di negara itu.

Pemerintah provinsi Castilla dan Leon telah mengeluarkan larangan aksi pembunuhan banteng di festival tahunan di ibu kota.
Larangan ini diterbitkan setelah ada aksi pengejaran seekor banteng sebelum membunuhnya di festival Toro de la Vega di kota Tordesillas, yang sebelumnya dikritik kelompok penyayang binatang.


Seorang peserta unjuk rasa, Chelo Martin Pozo, yang berasal dari Seville, sengaja bergabung dalam unjuk rasa di Madrid untuk menolak adu banteng.
"Para banteng itu sungguh menderita," kata perempuan 39 tahun itu. "Praktik adu banteng itu memalukan bangsa."
Sementara, warga kota Madrid, Azucena Perez mengatakan: "Saya pikir hukum kita harus melarang penyiksaan hewan demi untuk sebuah hiburan."
Jajak pendapat terbaru menunjukkan dukungan publik agar adu banteng diakhiri, tetapi acara tahunan, seperti Festival Pamplona di kota San Fermin, masih diminati ribuan orang penggemar serta dihadiri banyak wisatawan.

Sikap terbelah
Pendukung adu banteng, yang dikenal sebagai "aficionados", mengatakan adu banteng adalah peninggalan tradisi seni kuno sekaligus peninggalan sejarah.
Salah-seorang pendukungnya adalah Perdana Menteri Spanyol, Mariano Rajoy.
Para penggemar adu banteng juga telah mengorganisasi unjuk rasa mendukung tradisi adu banteng, dan berhasil menarik dukungan ribuan orang.


Kalangan yang menolaknya menggambarkan kontes adu banteng sebagai tindakan barbar.
Pada tahun 2010, provinsi Catalonia menjadi wilayah Spanyol kedua setelah Kepulauan Canary yang telah melarang tradisi adu banteng.
Dan wali kota Madrid yang berlatar sayap kiri, telah menarik bantuan subsidi untuk sekolah adu banteng di kota itu.
Seorang matador tewas pada bulan Juli lalu setelah ditanduk banteng. Dia adalah matador pertama yang tewas di negara ini dalam lebih dari 30 tahun terakhir.

0 komentar: